
TUMPEK LANDEP: MENAJAMKAN PIKIRAN, MEMANDU KEHIDUPAN
28 February 2025
REVISI UU MINERBA: PERGURUAN TINGGI AKAN MENJADI LEMBAGA KORPORASI
28 February 2025Tilem Kawolu adalah salah satu hari suci yang sangat penting bagi umat Hindu di Bali, yang jatuh pada bulan kedelapan dalam kalender Saka, yang dikenal sebagai Sasih Kawolu. Secara etimologis, kata “Tilem” merujuk pada fase bulan mati atau bulan baru, yaitu saat bulan tidak tampak di langit malam. Dalam konteks spiritual, Tilem Kawolu memiliki makna mendalam sebagai momen untuk melakukan introspeksi dan penyucian diri. Umat Hindu meyakini bahwa pada hari ini, leluhur mereka turun ke bumi untuk mengunjungi sanak keluarga yang masih hidup. Oleh karena itu, Tilem Kawolu menjadi waktu yang tepat untuk melakukan persembahyangan dan ritual sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur serta memohon berkah dan perlindungan.

Dalam praktiknya, perayaan Tilem Kawolu di Bali ditandai dengan berbagai ritual dan upacara keagamaan. Umat Hindu biasanya melakukan persembahyangan di pura-pura atau di rumah masing-masing dengan penuh khidmat. Mereka mempersiapkan sesajen yang terdiri dari berbagai komponen, seperti bunga, buah-buahan, dan makanan tradisional, yang disusun dengan estetika dan makna simbolis yang mendalam. Selain itu, pada hari ini juga dilakukan upacara Pitra Yadnya, yaitu ritual yang ditujukan untuk menghormati arwah leluhur. Ritual ini melibatkan persembahan air suci dan biji-bijian, yang diyakini dapat memberikan ketenangan dan kesejahteraan bagi arwah leluhur di alam baka.

Secara filosofis, Tilem Kawolu mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan spiritual. Momen ini dimanfaatkan oleh umat Hindu untuk merenungkan perbuatan yang telah dilakukan, menyadari kesalahan, dan berkomitmen untuk memperbaiki diri di masa mendatang. Dengan melakukan introspeksi, diharapkan setiap individu dapat mencapai kesucian pikiran, perkataan, dan perbuatan, sehingga harmoni dalam kehidupan dapat terwujud. Selain itu, perayaan ini juga memperkuat ikatan sosial dalam komunitas, karena melibatkan partisipasi bersama dalam berbagai ritual dan upacara.
Secara keseluruhan, Tilem Kawolu merupakan perayaan yang sarat dengan nilai-nilai spiritual, moral, dan budaya. Melalui berbagai ritual dan aktivitas yang dilakukan, umat Hindu di Bali diingatkan akan pentingnya menjaga kesucian diri, menghormati leluhur, dan melestarikan tradisi yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Perayaan ini menjadi refleksi dari kekayaan spiritual dan budaya Bali yang terus hidup dan berkembang seiring dengan dinamika zaman.
REFERENSI
Driantama, Aditya. (n.d.). Tilem. dictionary.basebali.org. https://dictionary.basabali.org/Holiday_or_Ceremony_Tilem
Persembahyangan Hari Suci Tilem Kawolu. (16 Februari 2021). bali.kemenag.go.id. https://bali.kemenag.go.id/karangasem/berita/23750/persembahyangan-hari-suci-tilem-kawolu
Rahinan Tilem Sasih Kawolu. (20 Februari 2023). seririt.bulelengkab.go.id. https://seririt.bulelengkab.go.id/informasi/detail/berita/89_rahinan-tilem-sasih-kawolu Suwintana, I.K. (2025). Kalender Bali. kalenderbali.info. https://www.kalenderbali.info/
REFERENSI GAMBAR
https://kumparan.com/info-psikologi/kecerdasan-spiritual-indikator-dan-cara-melatihnya-22Doyqfx7ov/2