
PURNAMA KAWOLU: BULAN PURNAMA CAHAYA SUCI SANG HYANG CHANDRA
28 February 2025
RAHINA TILEM KAWOLU
28 February 2025Hari Raya Tumpek Landep adalah salah satu upacara penting dalam agama Hindu di Bali yang dirayakan setiap 210 hari sekali, tepatnya pada Saniscara Kliwon wuku Landep. Secara etimologis, kata “Tumpek” berasal dari “tampa” yang berarti turun atau dekat, sedangkan “Landep” berarti tajam atau runcing. Oleh karena itu, Tumpek Landep sering diartikan sebagai hari pemujaan kepada Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati, manifestasi Tuhan sebagai dewa taksu atau kekuatan spiritual, yang memberikan ketajaman pikiran dan kecerdasan kepada umat manusia.

Secara tradisional, perayaan ini ditujukan untuk menyucikan dan memohon berkah pada benda-benda tajam seperti keris, tombak, dan senjata lainnya. Namun, seiring perkembangan zaman, makna Tumpek Landep mengalami perluasan. Kini, umat Hindu di Bali juga melakukan upacara penyucian pada alat-alat yang terbuat dari logam atau teknologi modern seperti kendaraan bermotor, komputer, dan peralatan elektronik lainnya. Hal ini bukan berarti menyembah benda-benda tersebut, melainkan sebagai ungkapan syukur atas anugerah pengetahuan dan teknologi yang mempermudah kehidupan sehari-hari.

Lebih dalam lagi, Tumpek Landep memiliki filosofi penajaman citta (pikiran), budhi (kecerdasan), dan manah (hati). Perayaan ini menjadi momentum bagi umat Hindu untuk melakukan introspeksi diri, mengasah ketajaman pikiran, serta meningkatkan kecerdasan dan kebijaksanaan. Dengan demikian, diharapkan umat dapat menjalani kehidupan dengan lebih bijak, mampu membedakan antara yang baik dan buruk, serta selalu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai agama.

Dalam praktiknya, upacara Tumpek Landep dilakukan dengan menghaturkan sesajen seperti tumpeng putih berisi ayam, ikan asin, terasi merah, sedah, dan buah-buahan di merajan (tempat suci keluarga). Selain itu, benda-benda yang akan disucikan dihaturkan sesayut jayeng prang, sesayut kusuma yudha, suci, daksina, peras, dan canang. Upacara ini diiringi dengan puja astawa yang dipersembahkan kepada Sang Hyang Pasupati. Tata cara upacara dapat berbeda-beda sesuai dengan tradisi atau drsta masing-masing daerah di Bali.

Dengan memahami makna dan filosofi Tumpek Landep, umat Hindu di Bali diingatkan untuk selalu mengasah ketajaman pikiran dan kecerdasan, serta mensyukuri anugerah pengetahuan dan teknologi yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
REFERENSI
Makna dan Filosofi Tumpek Landep yang Tidak Boleh Dilupakan. (02 September 2017). tamanbali.desa.id. https://tamanbali.desa.id/artikel/2017/9/2/makna-dan-filosofi-tumpek-landep-yang-tidak-boleh-dilupakan
Putri, Ni Made Maheswari Anindya. (30 Desember 2023). Tumpek Landep: Makna hingga Tradisi Pelaksanaannya di Bali. detik.com. https://www.detik.com/bali/budaya/d-7115600/tumpek-landep-makna-hingga-tradisi-pelaksanaannya-di-bali
Rani, Putu Puspa Gitama. (18 Januari 2022). Tumpek Landep Sebagai Ketajaman Pikiran dengan Pergeseran Maknanya. Kesrasetda.buleleng.go.id. https://kesrasetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/62_tumpek-landep-sebagai-ketajaman-pikiran-dengan-pergeseran-maknanya
Wibardi, I Ketut Adi. (03 Juni 2023). Makna dan Arti Tumpek Landep. seririt.bulelengkab.go.id. https://seririt.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/16_makna-dan-arti-tumpek-landep
REFERENSI GAMBAR
https://www.suara.com/news/2022/11/06/153629/makna-tumpek-landep-bagi-masyarakat-hindu-di-bali
https://www.rri.co.id/daerah/79576/makna-perayaan-tumpek-landep-bagi-umat-hindu
https://balimall.id/desak-banten/banten-tumpek-landep-desak-banten