
100 HARI KERJA PEMERINTAHAN PRABOWO-GIBRAN DAN SEJUMLAH KONTROVERSI KABINET MERAH PUTIH
29 January 2025
PURNAMA KAWOLU: BULAN PURNAMA CAHAYA SUCI SANG HYANG CHANDRA
28 February 2025Dalam agama Hindu terdapat banyak hari raya yang dirayakan untuk memperingati sesuatu yang penting dalam setiap tahunnya. Salah satu hari raya yang memiliki makna penting bagi umat agama Hindu untuk dirayakan adalah hari raya Pagerwesi. Hari Raya Pagerwesi merupakan hari suci umat Hindu yang jatuh setiap Rabu Kliwon Wuku Sinta dan tepat setiap empat hari setelah perayaan Hari Saraswati, yang kali ini jatuh di tanggal 12 Februari 2025.
MAKNA HARI RAYA PAGERWESI

Pagerwesi berasal dari dua kata, pager atau pagar yang berarti kokoh dan wesi atau besi yang berarti kuat. Jadi, Hari Raya Pagerwesi bertujuan untuk memagari diri atau dalam bahasa balinya magehang awak, jadi seseorang akan memagari diri dengan kuat agar jangan mendapatkan gangguan atau rusak. Dalam Lontar Sundarigama dijelaskan, Hari Raya Pagerwesi dirayakan untuk memuliakan Ida Sanghyang Widhi Wasa dengan manifestasinya sebagai Sanghyang Pramesti Guru. Beliau adalah guru dari alam semesta yang dapat membimbing manusia ke jalan yang benar dalam memahami pengetahuan hidup.

Hari Raya Pagerwesi juga disebut Rerahinan Gumi, artinya saat tersebut dirayakan oleh semua umat Hindu, tapi tentunya dalam pelaksaannya tergantung dari desa (tempat), kala (waktu), patra (keadaan) setempat, sehingga perayaan disesuaikan, apakah perayaan yang nistaning utama (kecil dan utama) ataupun utamaning utama (besar dan utama).
NILAI-NILAI YANG DIAJARKAN DALAM PAGERWESI

Hari Raya Pagerwesi mengandung banyak nilai kehidupan yang dapat dijadikan pedoman bagi umat Hindu, antara lain; Penguatan Spiritual yaitu, mengingatkan umat untuk selalu memperkokoh keimanan dan ilmu pengetahuan. Kesadaran akan pentingnya ilmu, yaitu ilmu pengetahuan harus digunakan untuk kebaikan, bukan untuk menyimpang dari ajaran dharma. Perlindungan diri dari pengaruh negatif, dengan cara memperkuat ilmu dan spiritualitas, umat Hindu dapat lebih bijak dalam menghadapi kehidupan. Kesadaran akan kematian dan karma, yaitu umat diingatkan bahwa kehidupan ini sementara dan setiap tindakan akan menentukan nasib di kehidupan berikutnya.
REFERENSI
Dini Indri Irianti (2023). Hari Raya Pagerwesi, Memagari Diri Dengan Kesucian Ilmu Pengetahuan. Retrieved from https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-singaraja/baca-artikel/16701/Hari-Raya-Pagerwesi-Memagari-Diri-Dengan-Kesucian-Ilmu-Pengetahuan.html
REFERENSI GAMBAR
https://images.app.goo.gl/MatHeMFa8Yp5wX4A8
https://images.app.goo.gl/AEmXdGiMffNURMyi7