
GONG XI FA CAI! SELAMAT TAHUN BARU IMLEK 2576 KONGZILI
23 January 2025
TELAH TERLAKSANA LOMBA DESAIN LOGO DAN MASKOT DIES NATALIS UNDIKSHA XXXII
23 January 2025SIWARATRI BAGI UMAT HINDU
Hari Raya Siwaratri merupakan salah satu perayaan penting dalam agama Hindu di Bali, selain Hari Raya Galungan dan Nyepi. Kata “Siwaratri” berasal dari dua kata dalam bahasa Sanskerta, yaitu “Siwa” dan “Ratri”. “Siwa” berarti baik hati, pemaaf, pemberi harapan, dan pembawa kebahagiaan, sedangkan “Ratri” berarti malam atau kegelapan. Dengan demikian, Siwaratri dapat dimaknai sebagai malam untuk melebur kegelapan dalam diri dan hati, menuju jalan yang lebih terang.
Hari Suci Siwaratri diperingati setahun sekali berdasarkan kalender Isaka, tepatnya pada purwaning Tilem atau panglong ping 14 di bulan ketujuh (sasih Kepitu) sebelum tilem (bulan mati). Dalam kalender Masehi, perayaan ini jatuh pada bulan Januari. Siwaratri memiliki makna yang mendalam bagi umat Hindu, karena diyakini sebagai saat ketika Hyang Siwa melakukan yoga. Oleh karena itu, hari ini dianggap sebagai waktu yang baik untuk menjalankan brata semadi, menyucikan diri, merenung, dan memuja Sang Hyang Siwa.
SEJARAH SINGKAT HARI SUCI SIWARATRI

Sejarah Hari Raya Siwaratri erat kaitannya dengan kisah Lubdhaka yang terdapat dalam berbagai purana seperti Skandapurana, Garudapurana, Padmapurana, dan kitab lontar karya Mpu Tanakung. Kisah Lubdhaka menceritakan seorang pemburu binatang yang hidupnya penuh dosa karena membunuh hewan-hewan tak bersalah. Namun, melalui penyesalan mendalam dan meditasi kepada Dewa Siwa pada malam tertentu (yang kemudian dikenal sebagai malam Siwaratri), dosa-dosanya dilebur oleh kemurahan hati Dewa Siwa.
Kisah ini memberikan pelajaran penting bahwa setiap manusia memiliki kesempatan untuk kembali ke jalan Dharma (kebenaran), tidak peduli seberapa besar dosanya di masa lalu. Oleh karena itu, Hari Raya Siwaratri menjadi simbol penyadaran diri bagi umat Hindu agar selalu introspektif terhadap perbuatan mereka.
BRATA SIWARATRI

Sehari sebelum malam Siwaratri, umat Hindu melaksanakan ritual atau brata sebagai persiapan untuk menyucikan diri, diantaranya:
- Monabrata
Monabrata berarti menahan diri dari berbicara atau berdiam diri. Tujuannya adalah melatih pengendalian diri terhadap ucapan sehingga dapat menghindari kata-kata yang tidak diperlukan. Ritual ini berlangsung selama 12 jam, mulai pukul 06.00 pagi hingga 18.00 sore. - Upawasa
Upawasa adalah puasa yang dilakukan selama 24 jam, melibatkan pengendalian terhadap makan dan minum. Upawasa memiliki makna pengendalian diri dari segala keterikatan duniawi (warigya) untuk mencapai kesucian jiwa. - Jagra
Jagra adalah brata menjaga kesadaran dengan tetap terjaga dan tidak tidur, ini berlangsung selama 36 jam, mengajarkan pentingnya kesadaran penuh dalam hidup. Makna jagra adalah membuka sepenuhnya panca indera dan mengisinya dengan ajaran suci untuk tetap mawas diri.
MAKNA HARI SUCI SIWARATRI

Hari Suci Siwaratri merupakan momen bagi umat Hindu untuk introspeksi diri, mengevaluasi dosa-dosa, dan memohon ampunan kepada Sang Hyang Siwa. Malam ini dipercaya sebagai waktu ketika Dewa Siwa beryoga, sehingga menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri secara spiritual. Perayaan ini memiliki makna utama, yaitu peleburan kegelapan diri dengan menghapus sifat-sifat buruk seperti keserakahan, kebencian, dan ketidaktahuan, serta meningkatkan kesadaran diri untuk kembali ke jalan dharma (kebenaran). Selain itu, melalui berbagai ritual seperti meditasi (brata semadi), puasa (upawasa), pantang bicara (monabrata), dan berjaga semalam suntuk (jagra), umat Hindu membersihkan jiwa mereka dari pengaruh negatif.
REFERENSI
Disbud Buleleng. (2024). Makna Hari Raya Siwalatri. Tersedia di: https://disbud.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/100_makna-hari-raya-siwalatri [diakses pada Kamis, 23 Januari 2025].
Kemenkeu. (2023). Siwaratri Malam Perenungan Dosa untuk Introspeksi Diri. Tersedia di: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-denpasar/baca-artikel/15877/Siwaratri-Malam-Perenungan-Dosa-untuk-Introspeksi-Diri.html [diakses pada Kamis, 23 Januari 2025].
Wartayasa, I. K. (2023). PRAKTIK DAN MAKNA PERAYAAN SIWARATRI. Genta Hredaya: Media Informasi Ilmiah Jurusan Brahma Widya STAHN Mpu Kuturan Singaraja, 6(2), 187-194.
REFERENSI GAMBAR
https://www.sayahindu.com/2024/02/dewa-siwa.html
https://www.rri.co.id/daerah/509263/kisah-lubdaka-yang-identik-dengan-hari-raya-siwaratri
Makna Siwaratri yang Dirayakan Umat Hindu di Bali dan Hakikat Cerita Lubdaka – Bali Express