TIMELINE LENTERA GANESHA MUDA
28 September 2024Open Donasi Beasiswa Lentera Ganesha Muda
1 October 2024Sejarah Singkat Peristiwa G30S/PKI
Peristiwa kelam ini mulai terjadi pada Kamis malam tanggal 30 September tahun 1965. Yang mana adanya gerakan untuk menggulingkan pemerintahan presiden Soekarno dan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara komunis. Gerakan ini dipimpin oleh ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) yaitu DN. Aidit. Sebagaimana dikutip dari Detik.com bahwa aksi Gerakan ini dilakukan dengan menculik para jenderal dan Perwira tinggi untuk melemahkan pertahanan militer Indonesia. Aksi penculikan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung Syamsuri yang merupakan Komandan Batalyon I cakrabirawa.
Dalam melaksanakan aksi penculikannya Letkol Untung menunjuk Lettu Dul Arief sebagai ketua pelaksanaan penculikan terhadap para jenderal dan perwira tinggi militer. Pada pukul 03.00 WIB pasukan Cakrabirawa dan anggota PKI dari Halim Perdanakusuma menuju rumah para perwira tinggi militer dan melakukan penculikan serta pembunuhan terhadap 6 orang jenderal dan perwira tinggi militer. Dalam aksi pembunuhan dan penculikan ini, seorang Jenderal selamat yaitu Jenderal AH. Nasution. Kemudian 6 jenazah Para jenderal dan perwira tinggi militer tersebut dimasukkan dalam sumur di Lubang Buaya. Gerakan ini juga menyebar ke Jawa tengah dan Jogyakarta.
Tak hanya menculik dan membunuh enam jenderal dan perwira tinggi militer, pasukan PKI juga menguasai gedung Radio Republik Indonesia (RRI) dan mengumumkan dekrit No. 1 yang menyatakan bahwa G30S sebagai upaya penyelamatan negara dari dewan jenderal yang ingin mengambil alih kekuasaan.
Pada tanggal 3 Oktober tahun 1965 keenam jenazah para perwira tinggi militer berhasil ditemukan di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Lantas pada tanggal 22 November 1965 DN. Aidit ditangkap di Desa Sambeng, Solo dan keesokan harinya dieksekusi mati. Akhirnya pada tanggal 12 Maret 1966 Partai Komunis Indonesia (PKI) dibubarkan melalui dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 1/3/1966 perihal pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI).
Enam Jenderal dan perwira Tinggi Militer Yang diculik
Adapun enam jenderal dan perwira tinggi militer yang menjadi korban meninggal dunia atas aksi G30S/PKI yang ditemukan di Sumur Lubang Buaya adalah:
- Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
- Mayor Jenderal Raden Soeprapto
- Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
- Mayor Jenderal Siswondo Parman
- Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
- Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
- Kapten Lettu Pierre Andreas Tendean
Penumpasan PKI
Setelah aksi penculikan dan pembunuhan terhadap 6 orang jenderal dan perwira tinggi militer oleh PKI. Panglima Kostrad pada waktu itu Mayjen Soeharto bergerak cepat memadamkan pemberontakan. Para pelaku G30S/PKI diburu dengan cepat dan para tokohnya ditangkap. Sebagian tokoh PKI diadili di mahkamah militer luar biasa (Mahmilub) dan sebagiannya lagi dijatuhi hukuman mati. Termasuk DN Aidit dan ketua Biro Khusus PKI Sam Kamaruzzam yang dituding merancang gerakan G30S/PKI ini ditangkap dan dibunuh di Jawa Tengah.
Penangkapan besar-besaran terhadap anggota atau siapa pun yang dianggap sebagai simpatisan atau terkait dengan PKI serta organisasi yang diidentikkan dengan Komunis pun dilakukan. sejumlah laporan sebagaimana dikutip dari bbc.com menyebut bahwa jumlah simpatisan PKI yang dibunuh setidaknya 500.000 orang di berbagai daerah, khususnya di pulau Jawa dan Bali.
Penuntutan pembubaran PKI terjadi yang dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat dengan turun ke jalan. Di berbagai daerah penghancuran dan penyerangan terhadap markas PKI, lembaga-lembaga, toko, kantor dan juga universitas yang dituding terkait dengan PKI terjadi.
Referensi
Alfatir, Muhamad. 2024. Peristiwa G30s/PKI: Sejarah Singkat, Kronologi dan Tokoh Perwira Tinggi Yang Gugur. Diakses pada Tanggal 28 September 2024. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7561498/peristiwa-g30s-pki-sejarah-singkat-kronologi-dan-tokoh-perwira-tinggi-yang-gugur
BBC News Indonesia. 2017. Peristiwa Gerakan 30 September dan langkah pembalasannya meninggalkan luka begitu mendalam hingga hari ini. Diakses pada 28 September 2024. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-41451322